Pengenalan dan Tren Sumber Informasi

10 Maret 2020

General

Menulis karya ilmiah membutuhkan beragam sumber informasi sebagai sumber referensi. Seiring perkembangan teknologi, terdapat perubahan tren penggunaan sumber informasi. Buku bukan lagi menjadi sumber informasi yang banyak digunakan tetapi internet lah menjadi sumber informasi terfavorit.

Adapun tren penggunaan sumber informasi beberapa tahun terakhir yaitu:

1. Internet

2. Buku

3. Jurnal tercetak

4. Prosiding/Makalah

5. Skripsi/Tesis/Disertasi

6. Majalah

7. Koran

Tidak dapat  dipungkiri bahwa teknologi menjadi sumber informasi yang mudah digunakan. Melalui internet kita akan mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan bahkan tidak sekalipun. Informasi tersebut dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Melalui mesin pencari kita akan mendapatkan e-book, e-journal, e-prosiding/makalah, e-thesis, e-magazine, e-newspaper, website, dan dokumen elektronik lainnya.

Kemudahan tersebut membutuhkan sikap kritis kita untuk memilih informasi mana yang kredibel dan relevan dengan tema tulisan. Terutama untuk dokumen elektronik lainnya bisa terdapat makalah, skripsi, artikel, website yang tidak jelas kepemilikiannya. Bisakah dijadikan sumber referensi untuk penulisan karya ilmiah? tentunya tidak. Hal inilah yang harus kita waspadai supaya tulisan kita terhindar dari ketidakvalidan referensi. Bagaimana cara mengetahui validitas suatu informasi? (ada caranya akan dibahas di artikel selanjutnya).

Beragam sumber informasi di atas diperkenalkan kembali kepada mahasiswa Akuntansi terutama untuk tim jurnal mahasiswa. Mereka harus mengetahui tren tersebut dan cara menggunakannya. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengutipan dan pembuatan daftar pustaka. Juga untuk mengarahkan mahasiswa supaya mengenal anatomi setiap jenis sumber informasi.

Anatomi informasi ini dapat digunakan dalam penginputan data pada sistem Mendeley (Reference Tools Management). Pengenalan anatomi informasi merupakan hal mendasar di dalam penggunaan Mendeley. Setiap sumber informasi memiliki anatomi informasi yang berbeda. Jika mahasiswa tidak mengetahui anatomi tersebut akan terjadi kesalahan dalam penginputan field yang terdapat dalam Mendeley. Hal ini akan berimbas pada penulisan kutipan dan daftar pustaka yang kurang tepat. Apa saja anatomi dari setiap sumber informasi? (Lihat artikel selanjutnya).

Pengenalan sumber-sumber informasi ini dibawakan dalam pelatihan untuk mahasiwa Akuntansi yang diselenggakan atas kerjasama Tim Dr. Cosmas Batubara Library (Perpustakaan Universitas Agung Podomoro) dan Tim Jurnal Mahasiswa Akuntansi (Prodi Akuntansi) pada tanggal 9 Maret 2020 di Ruang 511 Pukul 13.30 WIB. Kegiatan ini atas inisiasi Bapak Dr. Meco Sitardja, pengelola jurnal dan dosen pada Prodi Akuntansi Universitas Agung Podomoro. Semoga berguna. (SS)