7 Manfaat Kunyit dan Temulawak yang Telah Terbukti

05 Maret 2020

Health

Sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat mengurangi risiko tertular berbagai penyakit. Temulawak dan kunyit dipercaya sebagai dua rempah-rempah yang punya khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kunyit dan temulawak merupakan tanaman rempah-rempah yang banyak ditemukan di Indonesia. Selain sebagai obat, kunyit juga kerap digunakan sebagai bumbu dapur. Sejumlah penelitian telah membuktikan manfaat keduanya untuk kesehatan. Berikut khasiat kunyit dan temulawak yang telah terbukti, mengutip Healthline.

1. Bersifat anti-inflamasi Peradangan bisa merusak tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa peradangan merupakan akar dari sejumlah penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan masih banyak lainnya. Temulawak dan kunyit diketahui dapat melawan peradangan dengan sifat anti-inflamasi yang dimiliki. Senyawa dalam keduanya disebut mampu memblokir pergerakan molekul tubuh yang diyakini memainkan peran utama dalam banyak penyakit kronis.

2. Bersifat antioksidan Antioksidan berperan untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas yang dipercaya sebagai sumber dari berbagai penyakit. Kunyit dan temulawak dipercaya sebagai agen antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas karena struktur kimia yang ada di dalamnya. Selain itu, kunyit dan temulawak juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan yang ada di dalam tubuh.

3. Menyehatkan otak Banyak gangguan pada otak yang disebabkan oleh penurunan kadar hormon neurotropik (BDNF) seperti Alzheimer. Kunyit dan temulawak dipercaya dapat meningkatkan kadar hormon BDNF pada otak. Kendati demikian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan terkontrol untuk mengkonfirmasi hal tersebut.

4. Menurunkan risiko jantung Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kunyit dan temulawak dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa penelitian bahkan menemukan, kunyit dan temulawak diketahui dapat meningkatkan fungsi endotel atau lapisan pembuluh darah. Disfungsi endotel menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung. Salah satu studi bahkan menemukan bahwa fungsi kunyit dan temulawak sama efektifnya dengan olahraga. Selain itu, keduanya juga berperan dalam mengurangi peradangan yang juga berperan dalam penyakit jantung.

5. Kunyit mencegah kanker Ada banyak jenis penyakit kanker. Beberapa di antaranya tampaknya dipengaruhi oleh suplemen kunyit. Kunyit telah dipelajari sebagai ramuan bermanfaat dalam pengobatan kanker. Kunyit juga ditemukan memengaruhi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker pada tingkat molekuler. Studi menunjukkan bahwa kunyit dapat menon-aktifkan sel kanker dan mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor serta metastasis. Kunyit dipercaya dapat mencegah kanker, terutama yang terjadi pada sistem pencernaan. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas kunyit dalam pengobatan kanker pada manusia.

6. Mengatasi arthritis Sebagian besar penyakit arthritis melibatkan peradangan pada sendi. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki kunyit dan temulawak dipercaya dapat mengatasi hal tersebut. Sebuah penelitian pada orang dengan rheumatoid arthritis menemukan bahwa kunyit dan temulawak bahkan lebih efektif daripada obat anti-inflamasi lainnya.

7. Mengatasi depresi Tak hanya pada kesehatan fisik, kunyit dan temulawak juga berperan dalam menjaga kesehatan mental. Keduanya dipercaya dapat mengobati depresi. Sebuah studi terkontrol dilakukan terhadap 60 orang dengan depresi. Partisipan dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi Prozac (obat antidepresan), kelompok kedua mengonsumsi kunyit dan temulawak, serta kelompok ketiga mengonsumsi Prozac yang dikombinasikan dengan asupan kunyit dan temulawak. Setelah enam pekan, kelompok yang mengkombinasikan Prozac dengan kunyit dan temulawak mengalami perbaikan mental yang signifikan. Penelitian ini berpendapat bahwa kunyit dan temulawak sama efektifnya dengan antidepresan. Untuk mendapatkan khasiat kunyit dan temulawak yang memuaskan dan aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Sumber : CNN Indonesia