Lolos Seleksi IISMA 2023, Ketiga Mahasiswi Universitas Agung Podomoro Mengerjakan Skripsi Di Luar Negeri

28 November 2023

StudentLife

Catherine Chinthia Fiorenza, Aurelia Virgie Tani, dan Sheren Chinthia Laurentchia, mahasiswi-mahasiswi D-4 Bisnis Perhotelan di Universitas Agung Podomoro, mendapat kesempatan emas untuk belajar satu semester di salah satu host university favorit dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ketiga mahasiswi ini yang menjadi awardee IISMA Coventry University 2023, memiliki banyak cerita seru selama belajar di Inggris. Mereka berhasil untuk lolos seleksi IISMA di pertengahan April, berangkat ke Inggris di awal September 2023 dan akan kembali ke Indonesia pada awal Januari 2024.

Memilih jurusan General Business Management di Coventry University, tiga mahasiswi ini mengambil mata kuliah Management of E-Commerce dan Global Leadership yang memiliki kelas seminar, dan lecture secara online maupun offline, dan mereka harus mengerjakan tugas dari kedua mata kuliah tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan kesempatan dari Coventry University untuk melakukan industrial visit ke perusahaan-perusahaan ternama seperti Google, DHL, JCB, Triumph, Mini, dan Arsenal, dimana mereka diwajibkan untuk membuat report tentang kunjungan mereka. Namun, hal ini tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk menuntaskan skripsi saat belajar di negeri orang. Di tengah kesibukan mereka dalam menjalankan kelas dan tugas saat menempuh program IISMA di Inggris, ketiga mahasiswi ini juga meluangkan waktu untuk menyelesaikan skripsi mereka dalam bentuk Capstone Project

Capstone Project merupakan tugas akhir mahasiswa Universitas Agung Podomoro yang dilakukan secara individu maupun berkelompok dan ini menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana terapan. Dari tiga pilihan spesifikasi proyek tersebut, Catherine, Virgie dan Sheren sama-sama memilih untuk melakukan skripsi mereka dalam bentuk Story Telling, dimana mereka harus menempuh penelitian sebuah topik dan menerjemahkan hasilnya menjadi sebuah liputan video yang bercerita. “Menurut saya, mengerjakan Capstone saat sedang belajar di luar negeri adalah kesempatan yang sangat luar biasa untuk mengeksplorasi dan mempelajari budaya negara lain lebih dalam lagi. Berbeda dengan teman-teman kampus lainnya, saya dapat melakukan penelitian pada suatu topik yang saya minati langsung di negara tempatnya,” ucap Sheren Chinthia Laurentchia. 

Menariknya, Sheren dan Catherine berasal dari satu kelompok yang membuat pengerjaan skripsi menjadi lebih mudah. Mereka menempuh penelitian dengan judul “Afternoon Tea: The Quintessential Tradition of Britain.” Kedua mahasiswi tersebut membahas tradisi afternoon tea asal Inggris dan menyorot perbedaan tradisi tersebut yang telah diadaptasi di Indonesia. Mereka harus meliput restoran afternoon tea di Inggris dan di Indonesia hingga mewawancarai seorang ahli afternoon tea asal Inggris, Eileen Donaghey. “Sebelum berangkat, saya sudah tahu tantangan yang akan saya hadapi jika mengambil program IISMA sebagai mahasiswa tahun akhir. Namun, saya tetap bertekad untuk melakukan pertukaran pelajar di luar negeri sekaligus harus menyelesaikan skripsi, saya percaya bahwa saya akan dapat sangat banyak pengalaman secara akademik dan non-akademik selama satu semester di Coventry University," ujar Catherine Chinthia Fiorenza.

Lain halnya dengan Catherine dan Sheren. Virgie memiliki kelompok skripsi dan penelitian yang dilakukan di Korea Selatan. Dengan judul “Mengulik Spot Kafe Tradisional ala Korea di Anguk.” Virgie dan 2 (dua) temannya melakukan penelitian servicescape yang dispesifikan pada bagian interior, tata ruang, dan kepuasan pelanggan. Hal ini menjadi tantangan baginya untuk bisa membagi waktu secara bersamaan dengan tugas-tugas perkuliahan maupun tugas IISMA, serta kewajibannya sebagai co-student representative untuk memimpin teman-teman awardees di Coventry University. “Karena perbedaan waktu dengan Korea itu 9 (sembilan) jam dan Jakarta 7 (tujuh) jam, jadi saya harus selalu siap untuk bangun tengah malam untuk bimbingan skripsi ataupun diskusi dengan partner Capstone.” ucap Aurelia Virgie Tani. 

Melalui pengalaman ini, ketiga mahasiswi ini setuju bahwa program IISMA bukanlah penghambat bagi mereka untuk dapat mengembangkan diri dan menyelesaikan kuliahnya dengan tepat waktu. Namun sebaliknya, menjadi awardee IISMA sebagai mahasiswa tahun akhir dapat membantu mereka untuk lebih menjelajah kemampuan diri dan mengasah soft skills, terutama time management, creative dan critical thinking. Menyusun Capstone Project di luar negeri menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, tentu dengan banyaknya kelebihan yang juga didapatkan di Coventry University. Walaupun banyak rintangan yang perlu dihadapi, mereka tetap menikmati setiap hal dan membuat pertukaran pelajar mereka menjadi kenangan seru.