“Entrepreneurship itu bukan profesi, melainkan sebuah mindset. Yakni, mindset yang terdiri dari kerja keras, sikap hidup optimis, inovatif, kreatif, serta leadership.” – Sandiaga Uno
Setiap profesi memiliki resiko dan tantangan tersendiri. Untuk menjadi seorang entrepreneur handal, kamu harus memiliki mindset yang tepat. Jika kamu memiliki impian menjadi entrepreneur, maka kamu harus memiliki mindset entrepreneur.
Jadi sebenarnya apa itu mindset? Mindset adalah pola pikir. Pola pikir dapat mempengaruhi seseorang dalam menjalankan kegiatan mereka. Menurut Entrepreneur, pola pikir berkaitan erat dengan perspektif. Perspektif terbentuk dari keyakinan, sikap, dan bias dasar kita secara alami. Memiliki pola pikir optimis meningkatkan kemungkinan merumuskan perspektif pemenang dan mencapai kesuksesan.
Alih-alih memiliki fixed mindset yang membuat kita berpikir intelektualitas, karakter, kemampuan kreatif kita adalah statis, menurut Forbes, seseorang harus memiliki Growth Mindset dalam implementasi Mindset Entrepreneur. Banyak startup yang sukses karena pelakunya memiliki mindset entrepreneur, yaitu kombinasi antara kecerdasan teknis, pemecahan masalah yang kreatif, pemikiran pribadi, dan ketajaman bisnis.
Untuk memiliki mindset tertentu, diperlukan waktu dan usaha untuk mengembangkannya. Walaupun pihak eksternal seperti teman, investor, dan kolega dapat sangat berpengaruh, justru internal atau motivasi diri adalah kunci utama dalam menumbuhkan mindset entrepreneur.
Jika kamu ingin menjadi entrepreneur sukses, maka kamu harus memiliki mindset sukses juga. Kali ini akan dibahas bagaimana mindset entrepreneur yang dapat menjadi acuan kamu dalam berpikir optimis dan cara meraihnya.
Salah satu cara agar bisnis bisa maju dan meraih kesuksesan adalah karena pemiliknya berani mengambil resiko. Resiko ini bisa berskala kecil hingga besar, dan sebenarnya dapat diperkirakan dengan metode yang tepat. Pastinya resiko berskala kecil jika tidak diatasi dengan baik dapat menjadi besar. Seorang entrepreneur adalah yang berani mengambil resiko dengan berpikir optimis.
Dalam bisnis selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan, bahkan dapat diukur dengan salah satunya menggunakan analisis SWOT pada diagram Opportunity. Ketika melihat peluang, seorang entrepreneur optimis akan berusaha memanfaatkan secara maksimal dan menghasilkan sesuatu dari peluang tersebut.
Banyak orang yang membatasi kemampuan dan potensi diri mereka, hingga akhirnya berhenti pada satu titik. Seorang entrepreneur perlu peka terhadap peluang dengan perencanaan matang. Jika peluang tidak datang, maka ciptakan peluang, bisa dengan mencari inovasi baru, mencari relasi, dan sebagainya.
Mindset entrepreneur adalah berani melakukan eksekusi daripada menciptakan rencana sesempurna mungkin karena pada dasarnya bisnis akan selalu mengalami perubahan. Perencanaan ide dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Sebelum melakukan eksekusi tentu ada banyak alasan kenapa ide tersebut belum tepat dilaksanakan, mungkin takut gagal, khawatir mengalami kerugian besar, belum ada waktu, dan alasan lainnya. Seorang entrepreneur akan mampu menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi, memiliki alasan rasional kapan harus menunggu, kapan harus bertindak. Sambil berjalan, sambil menyempurnakan rencana yang dibuat.
Sama ketika kita mempelajari bagaimana ekonomi berkembang selama berabad-abad, ilmu bisnis akan terus berkembang mengikuti perubahan zaman, sehingga investasi terbaik adalah memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan. Entrepreneur handal akan memanfaatkan perkembangan ilmu untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Tanpa adanya update ilmu, maka keputusan yang dibuat akan standar saja, dan bisa jadi sudah tidak ideal dengan situasi dan kondisi.
Memperkaya ilmu berarti membantu membuat keputusan yang lebih baik yang dapat berpengaruh langsung pada produksi. Itu sebabnya Steve Jobs pernah berkata “stay hungry stay foolish” agar kita tidak berpuas diri pada ilmu yang telah dimiliki.
Ketika membuat sebuah bisnis, pasti kamu telah menuliskan visi dan misi kedepannya. Semakin besar impian yang dimiliki perusahaan, semakin besar tantangan dan usaha yang harus dilakukan. Visi besar akan membuat kamu semakin terpacu dalam melaksanakan bisnis. Kuncinya adalah dengan konsisten terhadap tujuan. Jangan terlalu sering mengubah rencana perusahaan, agar sistem dan visi misi yang sudah kamu bangun dapat dievaluasi terlebih dahulu.
Rajin membaca buku dan berita tentang finansial, analisis pasar, berita sosial – budaya, politik, dan sebagainya dapat membuat kamu update dengan kejadian-kejadin di Indonesia maupun global. Dalam prosesnya kamu akan belajar menjadi pembaca cerdas, apa yang harus di highlight dan apa yang sebaiknya dilewatkan saja karena kurang relevan. Poin pentingnya adalah agar kamu selalu mendapat data terkini yang dapat membantu berjalannya bisnis kamu.
Jika sudah banyak membaca, kamu akan terlatih untuk melihat suatu isu dari berbagai perspektif. Daya analisis yang kaya dilatih dengan mempelajari atau melihat isu dari berbagai perspektif. Tidak ada salahnya meluangkan beberapa jam dari waktu yang dimiliki untuk berpikir secara khusus mengenai suatu isu. Ini akan melatihmu cara berpikir rasional dan objektif.
Jika kamu sudah membaca setiap hari, kamu dapat mulai menganalisis dari berbagai perspektif dan pada akhirnya mendapat pemikiran baru. Perluas koneksi untuk saling bertukar pikiran. Saatnya kamu juga banyak bergaul dengan beragam tipe orang dari berbagai usia, karena tidak ada batasan manusia dalam belajar dari siapa dan untuk apa. Selalu tumbuhkan sifat selalu ingin tahu.
Seorang entrepreneur harus memiliki keterampilan bernegosiasi dengan berbagai pihak. Negosiasi akan terus terjadi dari yang ringan hingga yang berlangsung lama dan rumit. Dengan memiliki sifat persuasif akan membantu kamu menemukan banyak peluang dan membawa keuntungan. Membaca tentang bagaimana menjadi persuasif dapat membantu kamu, tetapi dengan latihan kamu dapat benar-benar menyempurnakan keterampilan ini.
Belajar dari kegagalan akan lebih baik daripada tidak melakukan sama sekali. Ketika kita melakukan sesuatu dan gagal, setidaknya kita dapat melihat bahwa kita telah mencoba. Lebih baik gagal daripada menyesal karena tidak melakukan hal tersebut sejak awal.
Kita diberikan waktu 24 jam sehari, banyak orang yang merasa satu hari tidak cukup untuk menyelesaikan semua yang butuh mereka selesaikan. Apakah sibuk merupakan sesuatu yang tidak baik? Baik apabila dalam kesibukan itu kamu dapat menghasilkan berbagai hal yang membawa manfaat. Perlu diingat bahwa produktif bukan berarti tidak pergi berlibur sama sekali dan menghabiskan semua waktu yang kamu punya untuk bekerja. Penting untuk memiliki keseharian yang balance antara bekerja dan beristirahat. Dengan begitu kamu akan menghindari burn out.
Itu dia lima mindset entrepreneur yang dapat kamu terapkan dalam menjalankan bisnis, yaitu berani mengambil resiko, manfaatkan dan buat peluang, berani eksekusi, refresh otak dan pikiran, dan konsisten terhadap tujuan. Untuk memiliki mindset entrepreneur kamu dapat rajin membaca, belajar analisis dengan berbagai perspektif, open minded, belajar menjadi persuasif, belajar gagal, dan bersifat produktif. Semoga kamu bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan yang telah kamu rencanakan.
Kamu juga mewujudkan impianmu menjadi seorang entrepreneur dengan belajar tentang kewirausahaan atau entrepreneurship lebih dalam lagi di universitas yang memiliki jurusan Entrepreneurship seperti yang terdapat di Podomoro University. Kunjungi sekarang: podomorouniversity.ac.id.