Mengenal Apa Itu Inovasi dalam Bisnis dan Metodenya

31 Maret 2022

Business

Pengguna Facebook yang mencapai tiga miliar membuat Mark Zuckerberg memiliki ide mengenai Metaverse. Mungkin kamu familiar dengan Metaverse? Sebuah ide dunia virtual reality dimana penggunanya bisa bersosialisasi dengan pengguna lain dalam waktu nyata, tanpa harus berada di ruang dan waktu yang sama. 

Mungkin kakek nenekmu akan kagum ketika tahu sekarang ada mobil listrik yang laku di pasaran, dibanding mobil pada jamannya yang hampir semuanya menggunakan bensin karena mobil listrik yang mahal. Pernahkah terbayang bagaimana teknologi 50 tahun ke depan? Sekarang perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Samsung sedang berlomba membuat telepon genggam berbentuk transparan. Bahkan dilansir dari letsgodigital Samsung telah menetapkan paten pengembangan telepon genggam ini sejak 2020. 

Atau mungkin kamu adalah salah satu pengguna aktif layanan aplikasi transportasi digital? Sebelum masa ini mungkin kamu merasakan bagaimana sulitnya mencari sewa transportasi harian untuk rentang waktu tertentu yang aman dengan harga terjangkau. Tapi sekarang kamu dengan mudah bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan “sekali klik” dan dalam waktu beberapa menit sudah ada yang siap mengantarmu ke tempat tujuan. 

 

Apa Itu Inovasi Bisnis?

Cerita-cerita di atas merupakan contoh dari hasil inovasi para pemilik bisnis dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sebenarnya apa itu Inovasi bisnis? Inovasi bisnis adalah proses penerapan ide baru yang melibatkan pemikiran kreatif dan penerapan teknis dalam peningkatan produk atau layanan dari suatu perusahaan atau brand

Mengutip Steve Jobs, “Inovasi adalah kemampuan dalam melihat perubahan sebagai peluang, bukan ancaman.” Dunia bisnis pada dasarnya memiliki persaingan yang ketat dengan perubahan lingkungan yang cepat. Untuk itu setiap pengusaha harus memiliki kemauan untuk melakukan inovasi dari waktu ke waktu untuk meningkatkan produk usaha, memenuhi kebutuhan konsumen, mendapatkan keuntungan, hingga mempertahankan ke-eksisan perusahaan. 

 

Metode Inovasi Bisnis

Banyak tantangan yang akan dihadapi dalam melakukan sebuah inovasi bisnis. Namun dengan cara yang tepat, sebuah hasil inovasi dapat bertahan puluhan hingga ratusan tahun ke depan. Beberapa metode menurut Vianeo yang dapat digunakan dalam melakukan inovasi adalah:

1. Metode CK (Concept-Knowledge)

Metode ini memberi ruang untuk para inovator melakukan proses kreatif dengan ide “Unknown Object”. Metode ini memungkinkan penemuan atau pengembangan produk / layanan inovatif dengan menggabungkan dunia kreatif dan pengetahuan. 

Dilansir dari wearestim, aspek Concept yang meliputi dunia kreatif adalah ruang kebaruan, imajinasi, ide, dan ketidakmungkinan. Pada proses ini, sebuah ide yang sudah ada akan mengalami perubahan dengan hadirnya ide-ide baru atau istilahnya “thinking out of the box”. Contohnya, mengeksplor ulang produk payung, mungkin payung bisa dibuat tanpa kanvas atau payung bisa sekaligus mengeringkan penggunanya.

Aspek Knowledge yaitu pengetahuan mengenai realitas yang ada. Misalnya, untuk merancang payung yang dapat mengeringkan penggunanya, maka teknologi apa yang bisa merealisasikan ide tersebut. Pada aspek ini kamu dapat melihat seberapa realistis ide-ide tadi dapat diimplementasikan.

Contoh penerapan metode ini dalam beberapa level atau bidang bisnis, yaitu:

  • Level Direktorat Jenderal atau Bagian Research and Development untuk membangun strategi inovasi yang ambisius dan selangkah lebih maju dari kompetisi
  • Level Project Management, dimana project manager membuat proyek lebih inovatif dan mengelolanya secara efektif
  • Startup dalam menciptakan berbagai inovasi

2. Metode TRL – Technological Readiness Level 

Metode ini menggunakan sembilan skala pengukuran tingkat kematangan suatu teknologi (hardware, komponen, periferal, dll), khususnya dengan tujuan membiayai penelitian dan pengembangannya. Metode ini pertama kali digunakan oleh lembaga pemerintah AS namun sudah mulai banyak diadopsi oleh beragam organisasi dan perusahaan.

3. Metode Desain Thinking

Metode yang dikenalkan oleh Stanford ini berpusat pada analisis penggunaan dan integrasi berkelanjutan dari analisis sehingga menjadi suatu solusi. Menurut Interaction-Foundation Design Thinking adalah proses iteratif non-linear yang yang digunakan tim untuk memahami pengguna, menguji asumsi, mendefinisikan kembali masalah, dan menciptakan solusi inovatif untuk prototipe dan pengujian. Ada lima fase dalam melakukan Design Thinking, yaitu: 

Empathize

Pada fase ini, kamu akan melalui tahap empati pada konsumen. Penting untuk menghindari asumsi subjektif agar ketika masuk tahap Define didapatkan tujuan dan masalah yang jelas secara objektif dari kebutuhan konsumen.

Define

Setelah mendapatkan berbagai informasi dari konsumen, kamu akan menganalisis dan menentukan poin-poin masalah apa yang paling banyak dialami konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat problem statements dan persona.

Ideate

Ketika sudah mengetahui masalah yang dialami konsumen, kamu mulai dapat menentukan ide dan solusi apa yang dapat ditawarkan ke konsumen untuk menjawab masalah mereka. Biasanya kamu akan melakukan brainstorming, kemudian menyeleksi ide-ide mana saja yang dapat direalisasikan.

Prototype

Untuk mengetahui apakah ide mu akan berjalan dengan baik, saatnya diimplementasikan dalam bentuk nyata. Tujuannya adalah melihat ide mana yang paling mungkin dikembangkan lebih lanjut. Maka itu kamu bisa membuat dummy produk dengan pendanaan yang lebih terjangkau terlebih dahulu.

Test

Pada fase ini kamu mengevaluasi prototype dari ide-ide yang telah dibuat. Sifatnya iteratif sehingga dapat diulang dan tidak menutup kemungkinan akan membawa kamu kembali mendefinisikan masalah yang dihadapi konsumen untuk menentukan solusi terbaik.

Metode Inovasi Bisnis

4. Metode Business Canvas Model

Metode ini dipetakan menggunakan diagram Business Model Canvas. Terdapat sembilan bagian, yaitu Customer segments, Value proposition, Revenue streams, Channels, Customer relationships, Key activities, Key resources, Key partners,  dan Cost structure. Dilansir dari Business Models Inc, ada beberapa tahapan yang dapat kamu lakukan dalam menggunakan metode ini, yaitu:

Sebelum Memulai

Dengan sudah mengetahui bidang bisnis apa yang kamu dalami, kamu dapat menentukan pesaing dalam bisnis, kemudian memetakan model bisnis mereka. Hal ini berpotensi untuk kamu menentukan bagaimana konsumen di pasar yang sama, hingga cara pesaing meraih kesuksesan.

Isi Diagram

Setelah mempelajari dan mencari inspirasi dalam mengembangkan bisnis, kamu bisa mulai mengisi diagram dengan hanya meletakkan berbagai informasi penting dan ide utama, yang menjadi aspek vital dalam bisnis. Pisahkan antara diagram bisnis antara yang sedang dijalani sekarang dengan yang akan dikembangkan kedepannya. 

Review

Tinjau kembali apa yang sudah dipetakan dari diagram yang telah diisi untuk menghindari miss pada informasi penting.

 

Kultur Inovasi

Untuk menerapkan inovasi dalam pengembangan bisnis, dibutuhkan kultur berinovasi dalam organisasi. Dilansir dari Fast Company, ada lima cara untuk menumbuhkan kultur inovasi dalam bisnis seperti mulai mendengarkan pendapat tim, tidak terpaku pada jabatan yang memberikan ide karena bisa jadi ide-ide segar muncul dari yang baru memulai, membuka kesempatan kolaborasi, memiliki manajemen terstruktur, dan menghargai kegagalan.

 

Mulai Inovasi Bisnis

Itu dia penjelasan mengenai apa itu inovasi bisnis, metode apa saja yang dapat digunakan, bagaimana menumbuhkan kultur berinovasi, dan contoh sukses perusahaan yang rutin melakukan inovasi. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dan merasakan memulai bisnis sendiri dengan mengikuti kelas Entrepreneurship di Podomoro University