Mengenal Kenapa Jurusan Bisnis Perhotelan Sangat Menarik

04 April 2022

References

Pandemi mempengaruhi berbagai sektor industri, salah satunya industri akomodasi pariwisata atau perhotelan. Menurut Kemenparekraf, dilansir dari Buku Tren Pariwisata 2021, pengunjung wisata mancanegara terus menurun, hingga pada April 2020 hanya 158 ribu wisatawan hadir di Indonesia. Artinya jumlah okupansi hotel juga menurun, dari 49,22% menjadi 12%. 

Jika kamu gemar travelling dan mencari cara baru untuk berliburkamu pasti familiar dengan istilah StaycationStaycation biasa dilakukan di Hotel, Apartemen, atau Villa. Tren yang berkembang di masa pandemi ini menjadi solusi baru bagi orang-orang untuk refreshing tanpa harus ke daerah lain atau luar negeri, karena staycation umumnya dilakukan di kota yang sama tempat kamu tinggal. 

Tentu tren ini naik dengan kepercayaan orang-orang dengan fasilitas dan pelayanan hotel yang memadai. Kemenparekraf juga mengeluarkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) dan mengoptimalkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. Dengan adanya tren baru dalam dunia pariwisata serta mulai bergeraknya segmen pasar bisnis, 2022 diperkirakan akan menjadi tahun yang baik untuk bangkitnya bisnis perhotelan dengan potensi pasar dinilai cukup besar sebanyak 12 juta orang Indonesia, dimana orang yang berwisata ke luar negeri dialihkan ke destinasi domestik. 

 

Belajar Bisnis Perhotelan

Apakah kamu termasuk yang tertarik untuk berkecimpung dalam dunia pariwisata khususnya bisnis perhotelan? Atau kamu masih mencari alasan kenapa harus memilih jurusan perhotelan? Yuk simak beberapa alasan kenapa jurusan Bisnis Perhotelan dapat menjadi opsi yang menarik. 

1. Kuliah serasa Wisata

Mengingat bisnis perhotelan masuk dalam sektor industri pariwisata, kamu tidak akan merasakan kurang liburan. Untuk memahami dunia pariwisata, proses wisatawan menentukan pilihan berlibur, tempat penginapan apa yang cocok dengan target pasar tertentu, bagaimana satu daerah mengelola pariwisata dan penginapannya, dan seterusnya, umumnya mata kuliah pada jurusan ini bersifat praktik sehingga kamu akan banyak melakukan praktik perjalanan yang berkaitan dengan dunia hiburan dan liburan. 

Lebih dalam lagi, ketika melakukan kelas praktik, kamu akan mempelajari potensi sebuah objek wisata. Kemudian melihat aksesibilitas pariwisata, mengukur jalan ke objek wisata, menghitung jembatan, serta memeriksa sarana dan prasarana lainnya. Kamu juga akan mempelajari cara mengkaji amenities destinasi wisata seperti menghitung jumlah tong sampah, kamar mandi, toko oleh-oleh dan pembuangan limbah, dan sebagainya.

2. Mempelajari banyak ilmu

Seperti di poin satu kita melihat banyak yang dipelajari dalam bisnis perhotelan. Untuk mengelola bisnis pasti dibutuhkan gabungan dari multidisiplin ilmu. Di jurusan ini kamu tidak hanya mempelajari ilmu hospitality, tapi juga F&B, pelayanan terhadap konsumen, dan menguasai bahasa asing. 

Seperti di Jurusan Bisnis Perhotelan Podomoro University, kamu akan mempelajari cara mengelola Hotel secara profesional, mempelajari dunia pariwisata di industri makanan dan minuman, pembagian ruangan, keuangan, sumber daya manusia, teknik penjualan dan pemasaran, hingga manajemen event berskala nasional dan internasional. 

Setiap kegiatan ini akan melatih kamu memiliki keterampilan public speaking, kepemimpinan, pemecahan masalah, memiliki jiwa kewirausahaan, kemampuan berpikir kritis, berorientasi pada solusi dan mampu mengambil risiko, dan keterampilan lainnya yang dapat membantu pertumbuhan karirmu.

3. Belajar bersama profesional

Dengan mengikuti Program Bisnis Perhotelan, kamu akan bertemu banyak dosen yang sudah lama menjalankan bisnis pariwisata dan perhotelan, serta trainer yang profesional di bidangnya. Dari situ kamu bisa membangun relasi untuk mempelajari lebih dalam bisnis perhotelan. 

Tak jarang juga diadakan kompetisi dalam bidang perhotelan dengan juri-juri yang sudah berpengalaman di bidangnya. Kamu akan mendapatkan pengalaman langsung dalam menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut.

4. Prospek kerja luas

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 34 provinsi, Indonesia memiliki potensi industri pariwisata yang sangat besar. Hampir setiap kota memiliki tempat wisata sejarah, alam, kuliner, dan budaya. Banyaknya tempat wisata di Indonesia sudah pasti membuat setiap daerah menyediakan berbagai jenis tempat penginapan, salah satunya hotel. Ini menjadikan prospek kerja yang cukup besar. Biasanya lulusan perhotelan bekerja sebagai manajer hotel, resepsionis, leader housekeeper dan banyak lagi. 

Belajar Bisnis Perhotelan

5. Potensi Inovasi Luas

Dengan adanya misi pemerintah mengoptimalkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia, hal ini akan membuka ruang inovasi baru dalam bisnis perhotelan. MICE adalah kegiatan pariwisata yang biasanya dilakukan kelompok besar, direncanakan dengan matang, dan berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Kota yang saat ini sudah mengembangkan MICE adalah Jakarta, Denpasar, Jambi, Jayapura, Ujung Pandang, Medan, Manado, Surabaya, Batam, Yogyakarta, Padang, dan Palembang.

Salah satu yang cukup maju adalah perkembangan MICE di Bali. Dinas Pariwisata Bali bekerja sama dengan Bali Hotels Association, INCCA (Indonesia Congress & Convention Association), ASITA, Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), dan institusi serupa membuat Bali sebagai tujuan MICE di dunia selanjutnya. Beberapa event yang sudah dilaksanakan adalah UNFCCC (United Nations Climate Change) dan Bali Asian Beach Game.

6. Kesempatan Kerja di Luar Negeri

Karena profesi yang bersifat global, sebagai lulusan perhotelan kamu akan berkesempatan bekerja di luar negeri. Misalnya, seperti di program Bisnis Perhotelan Universitas Agung Podomoro yaitu, Podomoro University kamu akan berfokus pada pendekatan praktis, bagaimana cara bersaing secara global tanpa melupakan budaya Indonesia. Kamu akan mendapatkan kesempatan untuk membangun jaringan internasional sejak dini melalui berbagai program, seperti magang yang diadakan di industri yang tersebar di berbagai negara di dunia, dosen tamu dari industri terkait dan berbagai program lainnya.

 

Kisah Sukses Bisnis Perhotelan

Dilansir dari hotelier.id, bisnis perhotelan sudah berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Hotel bintang 5 pertama di Indonesia adalah Hotel Indonesia yang pada 2009 lalu berubah nama menjadi Hotel Indonesia Kempinski. Hotel ini dirancang oleh pasangan arsitek dari Amerika Serikat yaitu Abel Sorensen dan Wendy, yang kemudian diresmikan Presiden Sukarno pada 1962 saat menyambut Asian Games IV di tahun 1962. Setelah itu pada 1963 ada Hotel Bali Beach yang sampai sekarang masih menjadi hotel tertinggi di Bali. 

Kisah sukses lainnya adalah bagaimana Sukamdani Sahid Gitosardjono pendiri Hotel Sahid berhasil melihat peluang dengan baru saja merdekanya Indonesia. Menurut artikel di Kumparan, beliau mendapat inspirasi ketika tidak sengaja harus menunggu penerbangan dengan waktu yang lama di sebuah hotel di Medan. Akhirnya beliau ber-investasi membeli tanah di Jalan Sudirman dan membangun Hotel Sahid. Hingga sekarang Sahid Group telah mengelola 20 hotel di seluruh Indonesia. 

Itu dia penjelasan mengenai bisnis perhotelan di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Walaupun terdampak pandemi, nyatanya bisnis perhotelan masih bisa bergerak, dan malah memberikan solusi baru bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya misi pemerintah mengembangkan MICE di Indonesia, tidak menutup kemungkinan wilayah bisnis perhotelan akan semakin besar dan mengeluarkan inovasi-inovasi baru. 

Kamu bisa mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti program bisnis perhotelan di Podomoro University yang kurikulumnya dibuat dengan kurikulum global dan mengutamakan kelas praktik.