Pernahkah kamu bermimpi memiliki usaha sendiri yang sukses hingga ke mancanegara? Mungkin usaha dalam bidang kuliner, perhotelan, desain, atau membangun startup sendiri. Jika iya, kamu sudah memiliki potensi untuk menjadi seorang Entrepreneur.
Dilansir dari Kominfo, istilah Milenial atau Generasi Y pertama kali dikenalkan oleh dua pakar sejarah Amerika yaitu William Strauss dan Neil Howe. Milenial atau Generasi Y adalah orang yang lahir pada 1980 – 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Generasi milenial sangat familiar dengan teknologi.
Di era digital ini, millennial Indonesia mencapai 69.38 juta atau 25,87% dari total populasi penduduk Indonesia, sehingga tidak heran jika menurut Katadata saat ini Indonesia menduduki urutan kelima di dunia dengan jumlah startup mencapai 2.300, dengan delapan Unicorn. Millenial yang melek teknologi digadang-gadang dapat membawa perubahan dan sangat berpotensi menjadi seorang entrepreneur.
Maka itu dikenal istilah Entrepreneur Millenial, yaitu para pengusaha muda yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi perekonomian Indonesia.
Dengan kesempatan pengembangan teknologi yang terbuka lebar sehingga membuka berbagai kesempatan bisnis dan tingginya interaksi millennial dengan perkembangan teknologi, menjadikan entrepreneur salah satu pilihan profesi yang menarik. Walaupun akan banyak tantangan yang dihadapi, menjadi seorang entrepreneur bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih cemerlang. Menjadi entrepreneur juga mendorong Millenial untuk berpikir lebih kreatif dan bijaksana.
Yuk simak lebih dalam alasan kenapa menjadi Entrepreneur Milenial bisa menjadi salah satu pilihan karir:
Menjadi seorang entrepreneur berarti siap menjadi pribadi Generalist, yaitu orang yang kompeten di beragam jenis bidang atau aktivitas. Secara tidak langsung kamu akan terus menerus meningkatkan dan mempelajari skill baru, mungkin di bidang marketing, keuangan, iklan berbayar, media sosial, serta keterampilan lainnya.
Kamu akan dipaksa untuk memiliki daya analisa tinggi serta keberanian untuk mengeksplor hal-hal baru. Ketika kamu akhirnya berhasil melahirkan sebuah inovasi, pasti kamu akan merasakan keinginan untuk membuat inovasi-inovasi lainnya.
Walaupun tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, dengan memulai bisnis di usia muda, kamu akan memiliki banyak waktu untuk belajar dan berkembang serta kesempatan lebih banyak merasakan trial dan error.
Dengan waktu yang kamu punya, kamu memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan banyak eksperimen dengan kesempatan mengeksekusi ide yang kreatif. Bahkan peluang dapat datang dari mana saja tanpa disangka.
Salah satu kunci sukses seorang pebisnis adalah jaringan. Jika kamu sudah fokus sejak muda ingin menjadi seorang entrepreneur, lingkungan pergaulan mu pun akan mengikuti. Mungkin dengan dosen bidang entrepreneur, sesama pebisnis muda, hingga mentor dalam melakukan bisnis.
Hal utama yang harus dilakukan seorang entrepreneur adalah menentukan tujuan. Bagaimana tujuan hidupmu 5 hingga 10 tahun ke depan? Apa saja yang harus kamu raih untuk mencapai tujuan tersebut. Banyak bidang bisnis yang dapat kamu eksplorasi, bidang bisnis apa yang paling menarik perhatian mu, sehingga kamu rela berkecimpung dalam bidang tersebut 5 hingga 10 tahun ke depan.
Seorang entrepreneur harus memiliki jiwa entrepreneurship, seperti terbuka dengan ide baru, mau belajar, berani mengambil resiko, fokus pada tujuan, adaptif, dan kreatif. Untuk itu sifat-sifat ini harus ditumbuhkan sebagai habit.
Untuk melakukan suatu inovasi, seorang entrepreneur bisa menangkap tren pasar dan menjadikan trend tersebut dapat dikonsumsi oleh pasarnya sendiri. Jadi bukan merubah arah bisnis mengikuti tren pasar, tapi bagaimana tren pasar tersebut dapat masuk ke lingkup bisnis yang dijalankan.
Seperti yang disebutkan, bahwa generasi milenial hidup di era digital, dalam perkembangan teknologi yang masif dan bergerak sangat cepat. Teknologi sudah masuk ke berbagai ranah bisnis, contohnya, sekarang seorang HRD dapat dengan mudah menyeleksi CV yang tidak sesuai menggunakan aplikasi. Maka itu, memahami teknologi dapat menjadi keuntungan tersendiri, mengingat kedepannya teknologi akan terus berkembang dan menjadi alat kerja yang efisien.
Sekarang banyak perguruan tinggi dan pendidikan formal yang membuka kelas Entrepreneur, salah satunya Podomoro University. Jika kamu memiliki waktu dan dana, mengikuti kelas secara formal dapat menjadi pilihan untuk membantu kamu menjadi seorang entrepreneur. Kamu akan mempelajari sejarah bisnis, dasar-dasar bisnis dan kesempatan melakukan magang, hingga melakukan bisnis sendiri.
Mungkin kamu masih bingung dalam menentukan industri apa yang cocok dengan passionmu, model bisnis apa yang pas untuk diterapkan, dan aspek lainnya dalam membangun sebuah bisnis. Selain belajar secara formal mengenai dunia entrepreneur, kamu juga bisa membuka informasi seluas-luasnya dengan mempelajari kisah kegagalan dan kesuksesan orang-orang terdahulu.
Salah satu cara membuka koneksi adalah mengikuti komunitas bisnis. Untuk pemula cara ini akan cukup ampuh mengingat di dalam komunitas, kamu akan bertemu berbagai tipe orang dari berbagai kalangan.
Banyak nama yang sudah dikenal sebagai entrepreneur milenial, seperti Nadiem Makarim pendiri Go-Jek, Achmad Zaky pendiri Bukalapak, Sylvia Surya pendiri Kopi Sore, dan masih banyak lagi. Banyak bidang yang dapat ditekuni untuk menjadi entrepreneur milenial, ini dia beberapa ide bisnis yang dapat kamu kembangkan:
Banyak perusahaan yang tadinya bergerak secara manual kemudian mulai memasuki ranah digital. Seperti membuat website dan aplikasi perusahaan. Membuka vendor jasa Web Design dan Development bisa menjadi bisnis yang menarik. Akan lebih baik jika kamu sudah memahami proses perancangan website serta desain. Web Design meliputi estetika website, misalnya keseimbangan warna, tipografi, icon, ilustrasi, dan lain-lain. Sedangkan untuk Web Development meliputi eksekusi konsep layout visual ke HTML dan CSS dengan beragam bahasa pemrograman lainnya.
Dengan persaingan pasar yang ketat, tidak heran banyak yang mulai melakukan social media marketing. Generasi millennial yang erat dengan teknologi pasti akan memahami bagaimana dunia media sosial bekerja. Banyak tools yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi market bagi sebuah brand. Maka itu dengan kemampuan mengelola sosial media kamu dapat membantu perusahaan-perusahaan untuk mengiklankan bisnis mereka secara digital.
Content creator adalah profesi yang fokus dalam membuat konten, termasuk konten untuk tujuan bisnis. Contohnya, foto, artikel, infografis, ebook, video, dll. Jika kamu menguasai strategi content marketing, memiliki kemampuan riset, mengetahui SEO, suka berpikir kreatif, bisnis bidang ini bisa jadi cocok untuk kamu. Mungkin kamu akan menciptakan cara baru dalam pembuatan konten digital.
Nah itu dia penjelasan mengenai Entrepreneur Millenial. Apakah kamu salah satu yang tertarik untuk menjadi Entrepreneur Millenial sukses di masa depan?