Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Manajemen Keuangan

06 April 2022

Business

Salah satu faktor penting sebuah bisnis dapat bertahan dan tetap eksis di dunia perdagangan adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan upaya perusahaan untuk melakukan perencanaan keuangan, pengelolaan aset, penyimpanan dana, dan pengendalian aset atau dana perusahaan. Jika melihat dari pengertiannya, ada beberapa faktor yang menjadi fungsi manajemen keuangan, mulai dari perencanaan hingga pengendalian aset.

Orang yang melakukan proses manajemen keuangan disebut manajer keuangan. Manajemen keuangan yang dikelola secara baik dapat membuat bisnis lebih mudah dikontrol, perusahaan  lebih mudah dalam mengambil keputusan, dapat meningkatkan keuntungan, pengembangan aset dan masih banyak lagi.

Secara umum ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam manajemen keuangan, yaitu:

Mendapatkan Dana

Kegiatan ini dilakukan agar operasional perusahaan dapat tetap berjalan. Sumber dana yang diperoleh bisa berupa modal atau hutang. Modal sendiri terbagi menjadi dua yaitu investasi dan tabungan. Sedangkan hutang bisa diperoleh dari bank. Kedua ini dapat diperoleh dari internal maupun eksternal perusahaan.

Menggunakan Dana

Setelah mendapatkan dana, perusahaan akan menggunakan dana yang didapat. Biasanya penggunaan dana akan dialokasikan untuk kebutuhan operasional, pembelian aset, ataupun investasi.

Mengelola Aset

Setelah diperoleh dari pengeluaran dana, aset harus dikelola sebaik mungkin agar tetap memiliki nilai yang tinggi. Aset yang dikelola secara efektif dan efisien dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

 

5 Fungsi Manajemen Keuangan

Terdapat 5 fungsi manajemen keuangan, yaitu:

1. Perencanaan

Fungsi manajemen keuangan yang pertama adalah perencanaan. Dengan manajemen keuangan yang dikelola dengan baik, sebuah perusahaan dapat merencanakan seperti apa nantinya prospek perusahaan kedepannya. Perusahaan dapat membuat estimasi mengenai untung rugi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik itu dalam jangka panjang maupun pendek.

2. Pengontrol

Fungsi manajemen keuangan selanjutnya adalah fungsi kontrol. Biasanya setelah fungsi ini dijalankan akan dilakukan evaluasi. Perusahaan akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Dengan fungsi ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui jika terdapat kejanggalan dalam pengelolaan keuangan perusahaannya.

3. Audit

Audit internal atau pemeriksaan keuangan dilakukan untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan di sebuah perusahaan berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada penyimpangan. dengan audit yang dilakukan secara rutin, dapat mengurangi resiko kerugian atas kelalaian karyawan.

4. Anggaran

Anggaran merupakan fungsi manajemen keuangan yang berhubungan dengan alokasi dana untuk kebutuhan perusahaan. Dengan alokasi dana atau anggaran yang dilakukan seefisien mungkin, maka perusahaan akan memperoleh hasil yang maksimal. Alokasi atau kebutuhan perusahaan bisa berupa gaji karyawan, operasional gedung, atau kebutuhan lainnya.

5. Laporan

Dengan manajemen keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang dimiliki. Fungsi manajemen keuangan yang satu ini mempermudah perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis kedepannya, karena dari sini, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap bisnis yang sedang dijalankan. Biasanya laporan keuangan akan dilakukan secara bertahap dan rutin mulai dari kuartal, semester hingga tahunan.

 

Tujuan Manajemen Keuangan

Secara umum manajemen keuangan memiliki lima tujuan, yaitu

1. Memaksimalkan Keuntungan

Keuntungan perusahaan yang masuk secara stabil tanpa dikelola dengan baik akan membuat perusahaan tidak berkembang dan hanya diam di tempat. Tujuan pertama ini erat kaitannya dengan fungsi manajemen keuangan terkait anggaran. Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan biaya anggaran perusahaan, pengelolaan dana yang baik, ataupun investasi.

2. Pengawasan

Manajemen keuangan tak hanya melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pemanfaatan dana, tetapi juga mengontrolnya. Dari pengawasan yang dilakukan, akan ada evaluasi yang akan menjadi bahan perbaikan untuk perusahaan kedepannya. Pengawasan juga dilakukan agar seluruh prosedur yang diberlakukan berjalan sesuai dengan sistem yang telah dibuat.

3. Menjaga Arus Kas Perusahaan

Tujuan ini sebenarnya adalah tujuan klasik, atau juga disebut dengan ilmu bisnis. Dengan manajemen keuangan, perusahaan dapat terhindar dari ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran, dikarenakan perusahaan dapat melihat dan mengontrol arus kas perusahaan dengan transparan.

4. Mengurangi Resiko

Mengurasi resiko adalah salah satu tujuan dari manajemen keuangan yang dari awal akan dilakukan perusahaan. Dengan manajemen keuangan yang disusun secara baik, dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi apa yang akan digunakan. Pastinya strategi yang dipilih memiliki resiko kerugian yang kecil.

5. Pengembalian Dana Pemegang Saham

Setiap perusahaan pastinya membutuhkan dana untuk kepentingan pengembangan. Modal yang didapat sering kali bersumber dari seseorang yang disebut pemegang saham. Setelah mendapatkan dana, perusahaan berkewajiban untuk mengembalikan modal yang didapat tersebut berdasarkan kesepakatan yang telah dilakukan.

Dengan manajemen keuangan yang baik, perusahaan dengan terstruktur dapat membagi keuntungan secara adil antara perusahaan dan pemilik saham berdasarkan ketentuan yang diberlakukan sebelumnya.

 

5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Hal yang sangat penting dalam manajemen keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Laba Rugi

Laporan laba rugi akan menunjukan seperti apa kondisi keuangan perusahaan, dilakukan secara rutin dalam periode waktu tertentu, hal ini dilakukan untuk memudahkan perusahaan memutuskan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Laporan ini terbagi menjadi dua jenis.

a. Single Step

Untuk jenis ini laporan dibuat dengan sederhana, biasanya digunakan untuk bisnis yang tidak terlalu besar. Isi dari laporan ini yaitu kategori pendapatan dan kategori pengeluaran.

Rumus dalam laporan laba rugi single step

Penghasilan bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

b. Multiple Step

Multiple step adalah jenis laporan laba rugi yang lebih kompleks. Biasanya jenis ini digunakan pada bisnis yang berskala besar karena memiliki indikator pendapatan operasional, biaya operasional, penjualan bersih, dan harga item.

Rumus dalam laporan laba rugi multiple step

Laba kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan

Pendapatan Operasional = Laba kotor – Biaya operasional

Penghasilan bersih = Penghasilan operasional + Barang non operasional

2. Arus Kas

Laporan arus kas atau cash flow adalah jenis berisi informasi pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Laporan ini akan dibuat dalam periodisasi waktu tertentu. Dengan adanya laporan arus kas, perusahaan atau pebisnis dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan secara cermat dapat mengambil keputusan untuk keberlangsungan bisnisnya. Perusahaan dapat melakukan evaluasi serta menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencari peluang dan meningkatkan keuntungan dari hasil laporan ini.

3. Perubahan Modal

Perusahaan dapat melihat apakah bisnis yang dimiliki mengalami penambahan atau pengurangan modal dengan laporan ini. Laporan ini dibilang penting karena sebagai indikator untuk melihat apakah bisnis berkembang atau tidak, dengan cara melihat kenaikan atau penurunan aktiva finansial dalam kurun waktu tertentu.

5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

4. Neraca

Laporan neraca atau balance sheet berisi informasi aset, kewajiban, dan ekuitas stakeholder dalam kurung waktu tertentu. Laporan ini perlu dibuat untuk menjadi panduan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.

5. Catatan Laporan Keuangan Perusahan

Jenis ini sebenarnya bukan hal yang wajib bagi suatu perusahaan. Namun, laporan keuangan ini membuat perusahaan memiliki data tambahan yang mungkin dibutuhkan suatu saat nanti. Laporan ini adalah catatan tambahan yang dimuat dalam laporan keuangan. Catatan tambahan yang dimuat sifatnya beragam, misalnya kinerja keuangan. Biasanya catatan tambahan ini digunakan dalam bentuk catatan kaki.

 

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki empat ruang lingkup yang penting bagi sebuah perusahaan

Keputusan Investasi

Dapat dikatakan bahwa investasi merupakan langkah yang tepat bagi perusahaan untuk pengembangan modal usaha di waktu yang akan datang. Namun, untuk melakukan investasi bukan hal yang mudah, perlu adanya strategi yang dipikirkan secara matang, karena investasi juga memiliki resiko yang harus diperhitungkan. Jika perhitungan berjalan sesuai rencana maka investasi dapat mendatangkan keuntungan bagi sebuah perusahaan.

Pendanaan

Keputusan pendanaan atau financing decision adalah keputusan yang diambil perusahaan berkaitan dengan struktur keuangan. Keputusan ini berupa hutang jangka pendek, jangka panjang, dan dana perusahaan. Keputusan harus dilakukan dengan matang karena jika tidak, perusahaan akan mengalami kerugian.

Pembagian Saham

Keputusan pembagian saham atau deviden decision berkaitan dengan pengembalian dana yang harus diberikan perusahaan kepada pemegang saham atau pengertian singkatnya pembagian keuntungan. Pengembalian dana dapat berupa saham ataupun investasi.

Modal Kerja

Keputusan modal kerja adalah kebijakan perusahaan terkait aktiva lancar, dan utang lancar. Aktiva lancar merupakan aset yang hanya digunakan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Misalnya, kas, sekuritas, putang, dll. Sedangkan hutang lancar adalah kewajiban keuangan yang harus segera dilunasi, misalnya pinjaman jangka pendek dari bank.

 

Mengelola Keuangan dari Diri Sendiri

Membahas manajemen keuangan, memang sangatlah kompleks. Penjelasan diatas hanya sebagian kecil dari manajemen keuangan. Meski banyak aspek yang harus dipelajari dalam manajemen keuangan, Anda tidak perlu pusing, mengatur keuangan bukan hal yang sulit jika Anda menguasai aspek-aspek yang dibutuhkan. Semua kembali kepada diri Anda, ingin belajar dan berusaha, atau sampai disini saja?

Perlu Anda ketahui, manajemen keuangan tidak hanya berlaku untuk suatu perusahaan yang besar saja, pengelolaan keuangan juga dapat dimulai dari diri sendiri, dan penting untuk dimiliki setiap orang. 

Senator Elizabeth Warren dan anaknya, Amelia Warren, pernah mempopulerkan cara mengelola keuangan yang dapat Anda coba, yaitu 50/30/20. 50 persen Anda gunakan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk ditabung. Jika Anda tertarik untuk mencobanya, mulailah dengan menghitung pendapatan Anda setiap bulannya, setelah itu hitunglah berdasarkan rumus yang telah disebutkan diatas, setelah itu buatlah daftar pengeluaran setiap bulan, dan yang terakhir pantau pengeluaran Anda tiap bulannya. 

Mengelola keuangan sangatlah menyenangkan bukan? Jika Anda ingin memperdalam ilmu mengenai manajemen keuangan, Podomoro University memiliki salah satu program studi yang dapat Anda ikuti, yaitu Accounting. Dengan program studi ini, Anda akan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan di bidang accounting, auditing, dan pajak daerah. Ketiga ini adalah hal penting yang perlu Anda kuasai jika ingin membangun bisnis secara maksimal.

Dengan berlandaskan pada teori dan praktik kewirausahaan, mahasiswa akan didorong untuk menganalisis berbagai bentuk data sesuai dengan perkembangan yang ada sehingga dapat melihat peluang di pasar. Tak hanya itu, kesempatan berinteraksi langsung dengan dunia industri akan terbuka lebar.