Ketahui Apa Gaya Kepemimpinanmu di Sini!

11 April 2022

Social

Dalam sebuah organisasi, kehadiran pemimpin sangat dibutuhkan. Pemimpin secara tidak langsung menentukan nasib organisasi akan mengalami kemajuan atau kemunduran. Seorang pemimpin membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara mendorong, menggerakkan, dan meyakinkan anggotanya agar dapat bekerjasama dengan baik. Pemimpin juga harus mampu menggali potensi anggotanya.

Umumnya, penunjukkan pemimpin didasarkan oleh pertimbangan tertentu sehingga ditemukan seorang pemimpin yang cerdas, adil, dan jujur sehingga dapat tercipta organisasi yang harmonis.

 

Apa itu gaya kepemimpinan?

Seorang pemimpin merupakan pemegang peranan penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Setiap pemimpin, memiliki gaya yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya. Gaya kepemimpinan setiap pemimpin akan berpengaruh kepada organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja karena pemimpin dapat menentukan nasib suatu organisasi akan mengalami kemajuan atau kemunduran.

Gaya kepemimpinan dipengaruhi tipe organisasi dan nilai-nilai yang ada pada setiap pemimpin, karena setiap orang tentu memiliki nilai diri yang berbeda. Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Pemimpin yang tidak memiliki gaya kepemimpinan akan sulit membuat keputusan dan sulit mengarahkan anggotanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehingga organisasi dapat menjadi kacau dan tidak berjalan dengan baik.

Evolusi organisasi

Menurut Ken Wilber, seiring waktu, organisasi terus berevolusi dan berkembang. Hal ini terjadi karena munculnya perkembangan baru dalam bidang teknologi, politik, dan spiritual. Namun, aspek kolaborasi jarang mengalami perubahan. Wilber membagi perkembangan organisasi dalam beberapa paradigm warna. Setiap perubahan paradigma membuka kemungkinan baru yang belum terjadi sebelumnya. Paradigma-paradigma warna tersebut yaitu,

1. Paradigma merah

Secara historis, paradigma merah muncul sekitar 10.000 tahun lalu. Dalam paradigma ini, kekuasaan dilakukan oleh seorang pemimpin secara intens agar anggotanya tunduk kepada pemimpin. Pemimpin dalam paradigma ini dapat disebut otoriter karena membuat pemimpin berkuasa penuh dan anggota organisasi diharuskan tunduk kepada pemimpinnya. Organisasi cenderung memiliki fokus jangka pendek dan sangat reaktif pada paradigma ini.

2. Paradigma kuning

Pada paradigma kuning, organisasi berusaha membangun stabilitas. Hal ini dicirikan dengan peran dan tingkat yang jelas dalam struktur. Stabilitas dan ketertiban dibangun melalui aturan dan proses. Ketika paradigma kuning muncul, manusia mengalami perubahan dari masyarakat kesukuan beralih ke pertanian, peradaban, negara, institusi, birokrasi, dan agama yang lebih teratur.

3. Paradigma oranye

Paradigma oranye muncul akibat revolusi industri yang terjadi masa itu. Bentuk kepemimpinan berubah, dari perintah dan kontrol menjadi prediksi dan kontrol (manajemen). Saat ini, masih banyak perusahaan besar yang masih menerapkan paradigma oranye. Paradigma ini memiliki perspektif dimana dunia tidak lagi dilihat sebagai alam semesta yang diatur oleh aturan mutlak melainkan sebagai mesin kompleks dan materialistis.

4. Paradigma hijau

Harmoni, toleransi, dan kesetaraan merupakan hal-hal yang diperjuangkan dalam paradigma hijau. Organisasi yang menggunakan paradigm hijau berfokus pada pemberdayaan sumber daya sehingga dapat meningkatkan motivasi dan menciptakan tempat kerja yang hebat, sambil mempertahankan struktur piramida. Dengan begitu, setiap anggota akan menghormati semua perspektif dan peka terhadap perasaan sesama. Penerapan hal-hal tersebut dapat membangun komunitas, kerjasama, dan konsensus karena setiap anggota berusaha untuk menjalin ikatan harmonis dengan anggota lainnya.

5. Paradigma tile

Paradigma tile memandang organisasi sebagai independen dengan tujuannya sendiri, bukan hanya sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan manajemen. Sumber acuan tindakan anggota organisasi bukan lagi perintah dari seorang pemimpin melainkan tujuan organisasi itu sendiri.

 

Apa Saja Contoh Gaya Kepemimpinan?

Berdasarkan informasi yang dilansir dari merdeka.com, terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan seorang pemimpin di organisasinya, yaitu

1. Gaya kepemimpinan otokratis

Gaya kepemimpinan ini perpusat pada semua hal yang dikatakan oleh pemimpin sehingga anggota tidak dapat membantah. Pemimpin menganggap dirinya adalah orang terpintar dan lebih banyak tahu dibandingkan dengan anggota lainnya. Gaya ini merupakan tipe kepemimpinan di masa lalu yang mengontrol dengan perintah. Pemimpin sangat mendominasi pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur dalam organisasi. Organisasi dengan gaya kepemimpinan otokratis memiliki ciri sebagai berikut:

o   Organisasi dianggap milik pribadi sehingga atasan memiliki hak penuh

o   Anggota adalah alat untuk mencapai tujuan organisasi

o   Tidak mau mendengar kritik, saran, dan pendapat anggota

o   Memaksa dan mengancam bawahan

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Pada gaya kepemimpinan demokrasi, pemimpin akan bertanya pendapat anggota dan berbagi informasi tentang segala hal yang akan mempengaruhi tanggung jawab pekerjaan seluruh organisasi. Pemimpin juga akan mempertimbangkan pendapat karyawan sebelum membuat keputusan akhir. Gaya kepemimpinan ini dapat meningkatkan kepercayaan, semangat, dan kerjasama dari anggota. Partisipasi dari seluruh anggota dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang serta meningkatkan kreativitas dalam bekerja karena gaya ini memberikan seluruh anggota kesempatan untuk melakukan hal yang diinginkan pemimpin tapi dengan cara yang diinginkan anggota.

3. Gaya kepemimpinan afiliasi

Pada gaya afiliasi, pemimpin dekat dan pribadi dengan anggotanya. Pemimpin berusaha memenuhi kebutuhan emosional dan berusaha menghubungkan dirinya dengan anggota. Gaya afiliasi ini mendorong harmoni dan hubungan kolaboratif antara pemimpin dan anggota sehingga dapat meredakan konflik dan meyakinkan seluruh organisasi ketika masa stres.

4. Gaya kepemimpinan Laissez-Faire

Gaya ini dapat berhasil jika pemimpin terampil dan berpengalaman. Memantau kerja tim dan memberikan feedback dapat membuat seorang pemimpin menjadi efektif. Gaya kepemimpinan ini memberikan kesempatan anggotanya untuk melebarkan sayapnya dengan tak tentu arah. Hal tersebut dapat membuat anggota menjauh dari tujuan organisasi.

Apa Saja Contoh Gaya Kepemimpinan?

5. Gaya kepemimpinan transformasional

Gaya kepemimpinan transformasional memotivasi dan menginspirasi anggota dan mengarahkan anggota untuk membuat perubahan secara positif dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini menghasilkan kinerja yang lebih baik dan kepuasan organisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya serta meningkatkan kesejahteraan anggota organisasi. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan ini cenderung energik, bergairah, memiliki kecerdasan emosional, berkomitmen untuk membantu mencapai tujuan organisasi, dan membantu anggota kelompok memenuhi potensi mereka.  Untuk dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, seorang pemimpin diharapkan memiliki 4 faktor sebagai berikut:

o   Idealized influence

Pemimpin adalah seorang yang dapat dijadikan panutan, dipercaya, dan dihormati

o   Inspirational motivation

Seorang pemimpin diharapkan dapat memotivasi anggota dan mendorong semangatnya

o   Intellectual motivation

Kreativitas dan inovasi anggota dapat ditumbuhkan oleh pemimpin

o   Individual consideration

Pemimpin juga merupakan pelatih dan penasihat anggotanya.

6. Gaya kepemimpinan transaksional

Hubungan pemimpin dan anggota dipandang sebagai transaksi pada gaya kepemimpinan ini. Dalam organisasi dengan pemimpin transaksional, anggota harus mematuhi pemimpin dan penyelesaian tugas akan diberikan imbalan kompensasi uang. Kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah terciptanya peran yang jelas antara pemimpin dan anggota. Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin dapat memberikan banyak pengawasan dan pengarahan. Pemberian penghargaan (reward) dapat memberikan motivasi anggota untuk bekerja tapi juga dapat menghambat kreativitas dan pemikiran baru.

7. Gaya kepemimpinan situasional

Pengaruh dari lingkungan dan situasi berpengaruh pada tipe kepemimpinan ini. Empat gaya kepemimpinan situasional yaitu:

o   Memberitahu hal yang harus dilakukan anggota

o   Meyakinkan anggota untuk membeli ide

o   Mengizinkan anggota untuk berperan aktif dalam mengambil keputusan organisasi

o   Mengizinkan anggota kelompok untuk mengambil keputusan

 

Cara memilih gaya kepemimpinan

Cara memilih gaya kepemimpinan

Setiap orang memiliki gaya kepemimpinannya tersendiri. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang paling cocok untukmu, kamu dapat melakukan hal-hal sebagai berikut,

1. Kenali dirimu

Kenali dirimu dengan meminta kolega menjelaskan kekuatanmu atau mengikuti penilaian gaya kepemimpinan. Hal ini dapat meningkatkan membantumu memilih gaya kepemimpinan mana yang cocok kamu terapkan.

2. Memahami gaya yang berbeda

Kenali gaya kepemimpinan yang dapat bekerja dengan baik di organisasi dan kembangkan keterampilanmu.

3. Berlatih memimpin

Apapun pendekatan yang digunakan, lakukan dengan kesungguhan. Cobalah gaya kepemimpinan dominan pada awal percobaan dan beralih ke gaya lain yang lebih menantang.

4. Mengembangkan ketangkasan kepemimpinan

Pertahankan gaya kepemimpinan di organisasi tapi kombinasikan pendekatan baru yang sejalan dengan kepemimpinan. Kombinasi ini dilakukan karena saat ini, lingkungan bisnis dipenuhi tantangan yang beragam akibat perubahan demografi dan ekspektasi pemimpin terhadap anggota. Dengan begitu, pemimpin baru perlu mengkombinasikan gaya kepemimpinan lama dan baru.

 

Siap untuk menjadi pemimpin di masa depan?

Entrepreneurship program dari Podomoro University akan membantumu mempelajari dunia bisnis dan wirausahaEntrepreneurship program menawarkan pelatihan kebiasaan, kedisiplinan, soft skill, dan pengetahuan bisnis kepada setiap mahasiswanya. Klik Podomoro University untuk informasi lebih lanjut!