Perlakuan Akuntansi pada Sepakbola (Bag. 3)

29 April 2020

Sport

Ingar bingar transfer pemain selalu menjadi daya tarik, khususnya pada periode musim panas. Pada periode ini, kompetisi belum dimulai dan setiap klub berhak untuk mempersiapkan tim mereka untuk mengarungi kompetisi yang akan berjalan. Selain pemain, banyak peran yang dapat terlibat dalam transaksi ini, termasuk agen pemain itu sendiri. Dalam artikel kali ini akan membahas bagaimana pencatatan yang dilakukan oleh sebuah klub ketika akan membayar komisi dari agen pemain.

Agen dalam sepak bola diartikan sebagai perantara antara pemain dan manajemen, baik manajemen klub saat ini maupun manajemen klub tujuannya. Pentingnya sebuah agen ini salah satunya karena pemain akan diarahkan untuk menata karirnya dengan baik, salah satunya dengan melihat prospek tim tujuan, benefit yang akan didapatkan, serta hal lain yang berkaitan dengan diluar lapangan (model iklan). Pemain tidak bisa memikirkan ini sendiri sehingga kehadiran seorang agen pemain akan membantu pemain tersebut untuk mengembangkan karirnya.

Dalam hal agen pemain, saat ini terdapat dua orang yang disebut sebagai super agen pemain sepak bola. Mereka adalah Mino Raiola dan Jorge Mendes. Sejumlah pemain ternama menjadi klien mereka, antara lain Christiano Ronaldo, Angel Di Maria, Joao Cancelo adalah klien dari Jorge Mendes. Gianluigi Donnarumma, Kostas Manolas, Paul Pogba, adalah contoh klien dari Mino Raiola (footchampion.com). Proses transfer pemain saat ini yang melibatkan agen pemain membuat sang agen akan mendapat komisi dari kegiatan tersebut. Contohnya saat Paul Pogba pindah ke Manchester United, sang agen Mino Raiola mendapat komisi hingga 20 juta euro (333 miliar rupiah) (sindonews.com). Begitu juga dengan Jorge Mendes yang mendapat komisi 20 hingga 25 juta euro ketika membantu kepindahan Christiano Ronaldo ke Juventus (detik.com).

Kegiatan ini juga diatur pada publikasi berjudul Accounting for Typical Transactions in the Football Industry (PwC, 2018). Dalam hal pembayaran komisi agen pemain dikategorikan dalam intangible asset (aset tidak berwujud) karena biaya ini dikeluarkan untuk memperoleh manfaat yang akan diberikan pemain di masa yang akan datang. Jadi, nilai seorang pemain dalam intangible asset akan bertambah sesuai dengan jumlah komisi agen pemain. Perlakuan serupa juga dilakukan apabila seorang pemain akan melakukan negosiasi perpanjangan kontrak dengan klub lama. Agen pemain akan terlibat dan apabila mendapat komisi, maka dimasukkan bersama dengan nilai kontrak baru seorang pemain (pembahasan perpanjangan kontrak pemain akan dibahas dalam artikel terpisah). 

Referensi:

Adhiansyah, Yova. 2016. Raiola Terima Komisi Rp414 Miliar dari Pogba, Ibra, dan Mkhitaryan. https://sports.sindonews.com/berita/1136190/54/raiola-terima-komisi-rp414-miliar-dari-pogba-ibra-dan-mkhitaryan. Diakses 22 April 2020.

Aditya, Lucas. 2018. Ronaldo Dikontrak Juventus Empat Tahun. https://sport.detik.com/sepakbola/liga-italia/d-4108384/ronaldo-dikontrak-juventus-empat-tahun. Diakses 28 April 2020.

Nanda, Garin. 2019. Jorge Mendez vs Mino Raiola: 11 Pemain Terbaik Dari Kudua Agen Tersebut. https://www.footchampion.com/jorge-mendez-vs-mino-raiola-11-pemain-terbaik-dari-kudua-agen-tersebut/. Diakses 22 April 2020. 

PwC. 2018. Accounting for Typical Transactions in the Football Industry. https://www.pwc.com/gx/en/audit-services/ifrs/publications/ifrs-9/accounting-for-typical-transactions-in-the-football-industry.pdf. Diakses pada 2 April 2020.